3 Cara Menentukan Harga Jual Makanan dan Minuman Agar Tetap Cuan

3 min read

Cara Menentukan Harga Jual Makanan dan Minuman

Cara Menentukan Harga Jual Makanan dan Minuman – Membangun bisnis makanan dan minuman merupakan salah satu prospek usaha menjanjikan yang akan berlaku sepanjang masa. Pamor usaha di bidang kuliner pasalnya tidak akan pernah mati karena kebutuhan pangan akan selalu meningkat dari waktu ke waktu.

Jika kamu tertarik merintis bisnis di bidang kuliner, ada baiknya kamu perlu memahami cara menentukan harga jual makanan dan minuman dengan tepat. Tujuannya adalah agar produk kulinermu bisa meraup untung yang melimpah dan terhindar dari risiko kerugian.


Apa Itu Harga Jual Makanan dan Minuman?

Secara umum, arti dari harga jual makanan dan minuman adalah besaran harga yang dibebankan pada konsumen untuk mendapatkan produk tersebut. 

Sedangkan pengertian harga jual menurut Achmad Slamet dan Sumarli (2002) adalah perkiraan nilai tukar dari barang atau jasa yang ditetapkan dengan nilai uang.

Harga jual merupakan hasil penjumlahan dari total biaya produksi (harga pokok penjualan), biaya non produksi (seperti biaya administrasi, biaya penjualan, biaya distribusi, dll) serta jumlah keuntungan yang ingin didapatkan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa arti dari harga jual makanan dan minuman adalah besaran harga yang diperoleh dari jumlah total biaya produksi ditambah jumlah laba yang diinginkan untuk menutup biaya overhead (pengeluaran operasional) dari suatu bisnis.

Oleh karenanya, setiap pelaku usaha perlu mengetahui cara menentukan harga jual makanan dengan baik agar kelangsungan bisnis kuliner kamu tetap bisa bertahan dalam situasi apapun.


Kenapa Persentase Harga Jual Makanan dan Minuman Penting?

Penentuan harga jual produk yang benar ternyata merupakan salah satu pondasi dasar untuk menggapai kesuksesan dalam suatu bisnis. Penetapan harga jual yang salah akan berdampak buruk bagi nasib usaha kamu di masa depan.

Baca Juga:  Tips Memulai Usaha Makanan Ringan Bagi Pemula

Setelah kamu menerapkan cara menentukan harga jual makanan dengan baik, maka pertimbangan bisnis selanjutnya adalah menentukan persentase harga jual yang ingin kamu dapatkan.

Penetapan persentase tersebut nantinya akan berpengaruh pada nilai keuntungan atau profitabilitas bisnis kamu kedepan. Hal ini karena persentase keuntungan sangat mempengaruhi perolehan laba penjualan.

Untuk bisa menetapkan persentase keuntungan dengan tepat, kamu butuh langkah strategis yang sesuai dengan faktor-faktor penting dalam sebuah bisnis. Seperti target pasar, lokasi jualan, persaingan pasar, jumlah cost yang telah dikeluarkan, dan lain sebagainya.

Misalnya, jika kamu seorang penjual nasi goreng kaki lima, maka tetapkanlah harga jual yang sesuai dengan harga umum nasi goreng di kawasan tersebut. Hindari mematok harga jual terlalu tinggi karena dapat membuat pelanggan lari. Dan juga, jangan tetapkan harga jual terlalu rendah agar jualanmu tidak rugi.

Sebenarnya ada banyak jenis strategi penetapan persentase harga jual yang dapat kamu terapkan demi kepentingan bisnis. Namun sayangnya tidak semua strategi-strategi bisnis tersebut dapat bekerja secara efektif.

Oleh karena itu, kamu perlu menerapkan berbagai macam upaya pendekatan bisnis demi mendapatkan strategi yang tepat untuk keberlangsungan usaha kuliner kamu.


Cara Menghitung Harga Jual Makanan

Salah satu kunci suksesnya suatu bisnis biasanya terletak dari cara menentukan harga jual makanan yang tepat dan sesuai dengan kondisi bisnis saat ini. Adapun metode penentuan harga jual makanan dan minuman yang perlu pelaku bisnis kuasai adalah sebagai berikut.

1. Rumus Mark-up Pricing

Secara sederhana, mark-up adalah jumlah laba yang ingin penjual dapatkan. Cara penentuan harga jual dengan rumus markup pricing adalah dengan menambahkan persentase dari pembelian bahan baku (modal). Namun sebelumnya perlu kamu pastikan dulu besaran modal bisnis dengan cermat dan teliti.

Adapun rumus dari mark-up pricing adalah:

  • Harga Jual = Harga Modal + (Harga Modal x Mark-up)
Baca Juga:  15 Bisnis Makanan Rumahan yang Bisa Dijual Secara Online

Contohnya, kamu adalah seorang penjual salad buah cup. Bahan baku modal yang kamu habiskan untuk membuat satu cup salad buah adalah Rp15 ribu, dan mark-up yang ingin kamu dapatkan adalah 25%. Jadi berapakah harga jual produk salad buah kamu? Begini cara menghitungnya

  • Harga Jual = Rp15.000 + (Rp15.000 x 25%) = Rp18.750

Artinya, kamu akan mendapatkan laba penjualan salad buah sebesar Rp3.750 per cup jika menetapkan mark-up sebesar 25%.

2. Rumus Margin Pricing

Cara menentukan harga jual makanan dengan rumus margin pricing ini berkebalikan dengan metode mark-up pricing. Jika metode mark-up memakai target laba dalam bentuk persentase, maka metode margin menggunakan teknik penetapan harga jual secara langsung.

Dari target harga jual tersebut, kamu akan segera tahu berapa persentase keuntungan yang akan kamu dapatkan. Agar tidak bingung, mari simak rumus dan contoh kasusnya sebagai berikut.

Rumus Margin Pricing:

  • Margin = (Harga Jual – Modal) / Harga Jual

Contoh kasusnya, kamu hendak menjual salad buah dengan harga Rp.25.000 untuk setiap cup. Sementara harga modal untuk setiap cup-nya adalah Rp.15.000. Jadi berapa margin keuntungannya?

  • Margin = (Rp25.000 – Rp15.000) / Rp25.000 = 0,4 atau 40%

Dari hasil perhitungan di atas, persentase keuntungan atau nilai margin dari satu cup salad buah yang terjual adalah sebesar 40%. Jika kamu merasa persentase tersebut terlalu besar, silakan ubah harga jual salad buah menjadi lebih murah, begitu pun sebaliknya.

3. Analisis Kompetitor

Cara menentukan harga jual makanan dan minuman juga perlu mempertimbangkan harga jual produk kompetitor. Tujuannya adalah agar harga yang kamu patok bisa sesuai dengan harga pasar pada umumnya.

Sebisa mungkin untuk hindari penetapan harga jual yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Kamu bisa sesuaikan harga idealnya sesuai harga umum di pasaran atau tergantung perbedaan kualitas produk yang kamu jual.

Penentuan harga yang terlalu rendah dapat mengurangi besaran laba penjualan serta dapat merusak harga pasar. Sementara penetapan harga jual terlalu tinggi juga akan membuat produkmu tak kunjung habis terbeli.

Baca Juga:  10 Fasilitas Cafe Yang Harus Ada untuk Menarik Pelanggan

Dan juga, tujuan lain dari analisis kompetitor ini adalah agar kamu bisa sedikit mengulik strategi tertentu yang barangkali bisa kamu terapkan. Lakukanlah analisis kompetitor yang paling menarik untuk diulik. 

Dengan cara ini, kamu mungkin bisa mendapatkan strategi khusus dari kompetitor mulai dari bagaimana cara menentukan harga jual makanan, metode pemasaran, dan lain sebagainya untuk bahan evaluasi bagi bisnis milik sendiri. 


Berapa Persentase Harga Jual Makanan yang Baik?

Pada pembahasan sebelumnya telah diterangkan bahwa persentase harga jual produk akan berpengaruh pada perolehan laba penjualan. Lantas berapakah persentase harga jual makanan dan minuman yang disarankan?

Biasanya persentase harga jual makanan yang baik dan normal adalah tidak lebih dari 50%.

Kesimpulan

Berdasarkan uraian singkat seputar cara menentukan harga jual makanan di atas, kamu perlu menetapkan harga jual secara cermat dan jeli agar bisnis kulinermu tidak merugi. 

Penetapan harga jual yang tepat akan berefek pada penetapan persentase margin. Jika strategi pemberian harga jual kamu bisa berjalan dengan baik, bersiaplah untuk mendapat keuntungan melimpah dalam waktu dekat. 

Jangan lupa untuk praktekkan rumus penentuan harga jual di atas ya!


Temukan berbagai tips menarik untuk kembangkan bisnis makanan dan minuman kamu hanya di fnbprenereur.id

GRATIS, DAPATKAN ARTIKEL TERBAIK UNTUK WUJUDKAN BISNIS IMPIANMU.
DAFTAR SEKARANG!
Ingin tahu lebih lanjut, KoinWorks NEO mau kenalan sama kamu lebih dekat.